Tuesday, December 29, 2015

OKUPASI TERAPI Apa sih Okupasi Terapi (OT)??



Adalah profesi kesehatan yang menangani pasien/ klien dengan gangguan fisik dan atau mental yang bersifat sementara maupun menetap.
             
 

Dalam praktiknya Okupasi Terapi menggunakan aktivitas terapeutik dengan tujuan mempertahankan atau meningkatkan komponen kinerja okupasional (senso-motorik, persepsi, kognitif, social dan spiritual) dan area kinerja okupasional (aktivitas kehidupan sehari-hari, produktivitas dan leisure) sehingga pasien/ klien mampu meningkatkan kemandirian fungsional, meningkatkan derajat kesehatan dan partisipasi di masyarakat sesuai perannya.
a.       Area Kinerja Okupasional, meliputi :
Ø  AKS :  berhias, kebersihan mulut, mandi, BAB/BAK, berpakaian, makan/minum, kepatuhan minum obat, sosialisasi, komunikasi fungsional, mobilitas fungsional, ekspresi seksual.
Ø  Produktifitas : pengelolaan rumah angga, merawat orang lain, sekolah/ belajar, dan aktivitas vokasional.
Ø  Leisure/ pemanfatan waktu luang : eksplorasi pemanfaatan waktu luang dan bermain (hobi).
b.        Komponen Kinerja Okupasi, meliputi : ketrampilan sensorik termasuk integrasi sensory, motorik, kognitif, social dan spiritual yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas fungsional atau okupasi.




Ruang lingkup
Pelayanan Okupasi Terapi meliputi upaya peningkatan terhadap Gangguan area dan atau komponen kinerja okupasional yang diakibatkan oleh :
-         Penyakit                                                           -  Gangguan Jiwa
-         Injuri                                                                 -  Gangguan Belajar
-         Gangguan Tumbuh Kembang                              -  Proses Degenerasi
-         Akibat kemiskinan dan penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat aditif lain (NAZA)     

Tujuan OT adalah membantu seseorang menjadi mandiri dalam beraktifitas baik dengan alat bantu ataupun tanpa alat bantu terutama untuk aktivitas kesehariannya (makan, minum, mandi, berpakaian, bekerja, mengisi waktu luang dan lainnya).

Ini adalah beberapa keterampilan dapat ditingkatkan dengan terapi okupasi:
  • AKS, seperti toilet training  , menyikat gigi, dan keterampilan perawatan lainnya
  • keterampilan Motorik halus yang diperlukan untuk memegang benda, menulis maupun menggunting.
  • Motorik kasar keterampilan yang digunakan untuk berjalan, naik tangga, atau naik sepeda
  • postur Duduk, , atau keterampilan persepsi, seperti mengatakan perbedaan antara warna, bentuk, dan ukuran
  • Kesadaran tubuhnya dan hubungannya dengan orang lain
  • keterampilan Visual untuk membaca dan menulis
  • self-help, pemecahan masalah, komunikasi, dan keterampilan sosial

OT juga melibatkan keluarga dalam melatih penyandang cacat karena peran keluarga sangat penting dalam kehidupan penyandang cacat, sehingga program dapat terlaksana. Semua ini dengan harapan dapat membantu kemandirian pasien/ penyandang cacat dan meningkatkan rasa  percaya diri karena dapat melakukan aktifitas secara mandiri  tanpa tergantung orang lain.
Tugas pokok okupasi terapi : melakukan pelayanan Okupasi Terapi (OT) pada sarana kesehatan, pusat rehabilitasi, sekolah dan industry yang meliputi pemeriksaan area dan komponen kinerja okupasional, menetapkan hasil pemeriksaan serta pelatihan/ terapi pada area dan komponen kinerja okupasional dengan menggunakan okupasi/ aktivitas fungsional, teknik SI dan Snoezellen, alat bantu fungsional, splint fungsional serta adaptasi/ modifikasi alat dan lingkungan.